Materi
seni budaya kelas 10 SMK BHINNEKA KARYA Surakarta
Oleh
: Drs. Endar Styawan, M.Pd.
Pengertian Karya 3 Dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan
ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga
dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya
berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai
contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.
Fungsi Karya 3 Dimensi
Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi
dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan – applied
art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa
murni-pure art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya
seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah
dilihat dan semakin nyaman digunakan.
Unsur-unsur Seni
Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang
digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya
antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan
gelap terang.
1). Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan
garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2). Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak,
putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan
keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan
kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti:
– Garis tegak
melambangkan keagungan, kestabilan;
– Garis miring
mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
– Garis tegas,
kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
– Garis halus,
melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
– Garis nyata,
merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
– Garis semu,
merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau
ruang
3). Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.
4). Bentuk/Raut
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu
ukur meliputi:
– Bentuk
kubistis, contohnya kubus dan balok.
– Bentuk
silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam,
misalnya manusia, tumbuhan,
dan hewan.
5). Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam
bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam
bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.
6). Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut
warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari
warna apapun, meliputi warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning :
hijau
merah + biru :
ungu
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer
dan warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau :
kuning kehijau-hijauan
biru + ungu :
ungu kebiruan
jingga + merah :
jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral,
yaitu warna putih dan hitam.
7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur
semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan
perabaan.
8). Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda
pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan
pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan
mendalam.
Prinsip-prinsip Seni
Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya
seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa
saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan
serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam,
tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang
memiliki kesatuan.
Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua
unsur yang berlawanan.Perbedaan yang
mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak
monoton
Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara
teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang
diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna.
Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis,
sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan
jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.
Obyek fokus
Obyek fokus /Pusat perhatian(center point ) bahwa setiap
karya seni hendahnya dibuat ada unsur yang paling dominan (pusat perhatian).
Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat
perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan
bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan
kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh
letaknya.
Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan
yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada
tiap-tiap sisi susunan.
5. Media, Alat, dan Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam
tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi
sebagai berikut.
Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat
beragam, diantaranya :
Bahan Lunak
Contohnya ; tanah
liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain
Bahan Keras
Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
Teknik Karya seni rupa 3 dimensi :
– Untuk
patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung
dan sebagainya.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat
cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara
menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu.
Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat
cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan
dasar tanah liat dan semen.
Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide
atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau
imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat
diwujud- kan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya
seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak.
Media dalam seni lukis telah kamu pelajari. Untuk media
kanvas, yang dijual bebas sudah lengkap dengan bingkai spanramnya. Namun kamu
juga dapat membuatnya sendiri dengan bahan yang sederhana. Cara membuat kanvas
sebagai berikut.
1 . Sediakan bahan dan alat, antara lain kain jenis belacu,
kayu reng, gergaji, cat tembok (putih), dan staples atau paku kecil.
2 . Empat buah kayu reng dipotong dengan ukuran yang
ditentukan, sesuai ukuran panjang dan lebar kain. Tiap-tiap ujung kayu dibentuk
siku lalu digabung menjadi segiempat.
3 . Kain jenis belacu dilaburi cat tembok. Setelah kering
ulangi lagi secukupnya. Tujuannya untuk menutup pori-pori kain agar cat minyak
bisa menempel pada kain. Kemudian bentangkan kain pada bingkai dan menguncinya
menggunakan staples atau paku kecil.
a) Empat buah kayu yang sudah dipoton
b) Tiap pasang ujung kayu direkatkan.
c) Kain direntangkan pada spanram.
Setelah menyiapkan bahan dan alat, antara lain cat minyak
beserta minyak pengencernya, palet (bisa diganti papan triplek atau tutup
kaleng), minyak tanah untuk mencuci kuas sewaktu-waktu, dan kain lap, melukis
dapat dimulai.
This document by endarsolo_smkbksolo_2021