Kamis, 14 Oktober 2021

Materi Seni BudaYa 151021

 Kritik Karya Seni Rupa


Pernahkah kalian mendengar komentar teman saat melihat baju kamu yang baru? 

“Iiih.. bagus amat sih modelnya. Aku suka deh warnanya. Apalagi ada pernik-

perniknya, kereeen…, Tapi,..kerah lehernya itu gak maching dengan motifnya yang 

imut.” Itulah satu respon atau tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat, baik dari 

kelebihan dan kekurangannya. Tanpa disadari teman kamu tengah memberikan satu 

penilaian terhadap fenomena yang dilihatnya. 

Apa yang dikomentari teman kamu secara garis besarnya dapat pula diterapkan

terhadap karya seni rupa. Kamu dan teman kamu dapat memberikan tanggapan dari

apa yang terlihat maupun dari aspek lainnya.

Komentar, tanggapan, respon, argumen atau penilaian tersebut secara konsepnya

bisa dikategorikan sebuah kritik dalam pembelajaran karya seni rupa. Melalui 

prosedurnya kegiatan kritik memberikan kesempatan kepada kita untuk masuk ke 

dalam ruang pemikiran dan perasaan perupa yang mengekspresikan karya tersebut.

Memberikan kritik karya seni rupa bukan berarti kita mencari kesalahan, mencaci, 

menghakimi atau menjelek-jelekan karya yang kita lihat, namun kita berupaya

memberikan tanggapan dengan memahami bagaimana dan mengapa karya tersebut 

diekspresikan perupa sehingga menjadi komunikasi seni yang berkualitas antara kita

dengan perupa dan karyanya.

 

Pengertian Kritik

Kritik karya seni rupa pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni 

rupa dengan tujuan memahami kelebihan dan kekurangan karya tersebut.

1. Konsep Kritik Karya Seni Rupa

Banyak istilah atau pengertian Konsep yang dikemukakan oleh para ahli, namun 

secara garis besarnya bisa kita simpulkan bahwa Konsep merupakan suatu abstraksi 

atau gambaran utama dalam pembentukan pengetahuan dari berbagai macam 

karakteristik yang mewakili sejumlah objek tentang situasi, peristiwa, dasar 

pemikiran, ide atau gambaran mental yang membawa arti.

Konsep kritik karya seni rupa merupakan abstraksi yang berkaitan dengan 

pengamatan yang dilengkapi dengan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, 

prinsip estetik, struktur, unsur seni rupa dan gaya pribadi. 

Secara garis besarnya konsep kritik seni rupa menggambarkan pengetahuan yang 

mewakili visual maupun makna terkandung dalam sebuah karya tersebut. 

Untuk itu, dibutuhkan konsep aktivitas pengamatan kritik karya seni rupa:

1). Sumber Inspirasi

Satu kritik seni rupa dapat diungkapkan dari mana sumber inspirasi sang perupa 

dalam berkarya. Sumber inspirasi bisa dihadirkan dari realitas internal yaitu 

dalam diri sang perupa sendiri, berupa harapan, cita-cita, emosi, nalar, intuisi, 

gairah, khayal, dsb. Sementara sumber lainnya bisa digali dari realitas eksternal 

yaitu interaksi perupa dengan lingkungannya, berupa keindahan alam, 

kemiskinan, ketidakadilan, sosok yang dibanggakan, dan lain sebagainya. 

2). Interes Seni

Interes seni merupakan daya tarik atau pesona sebuah karya seni.

a. Interes pragmatis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai 

instrumen pencapaian tujuan, seperti dakwah, politik, dsb

b. Interes reflektif, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai 

pencerminan realita dengan dunia khayal menjadi sesuatu yang ideal.

c. Interes estetis, yaitu daya tarik yang menempatkan seni sebagai nilai 

keindahan semata. 

3). Interes Bentuk

Interes bentuk seni rupa merupakan daya tarik yang hadir dari wujud visual karya 

tersebut.

Terkait dengan konsep kritik karya seni rupa, terdapat 3 bentuk yang menjadi 

daya pesona dalam sebuah karya.

a. Bentuk figuratif, yaitu bentuk alami yangg secara visual kita kenal sehari-hari, 

seperti manusia, hewan, tumbuhan, pemandangan, dsb.

b. Bentuk semi figuratif, yaitu bentuk yang sudah dikreasikan atau diubah dari 

kenyataan sesungguhnya, bisa berbentuk deformasi, distorsi, stilasi.

c. Bentuk non figuratif, yaitu bentuk-bentuk bermakna yang tidak alamiah 

sebagai fantasi visual perupa.

4). Prinsip Estetik

Kritik seni rupa juga bisa menanggapi karya berdasarkan prinsip seni rupa, 

berupa kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (ritme), penekanan 

(emphasis), proporsi (proportion) atau keselarasan (harmony) karya tersebut. 

5). Struktur Seni Rupa

Kritik seni rupa bisa berdasar pada struktur pembentukan sebuah karya, antara 

lain unsur seni, prinsip seni, tema, medium (bahan, alat dan teknik) termasuk gaya 

sang perupa. Secara konsep kritik karya seni rupa, struktur bisa dijadikan 

tanggapan sebuah karya. 

6). Unsur Seni Rupa

Seperti yang sudah kamu pelajari di materi sebelumnya yaitu unsu seni rupa 

berupa garis, raut (bidang dan bentuk), ruang, tekstur, warna atau gelap terang. 

Konsep kritik seni rupa juga dapat mengupas dari sisi kualitas visual karya 

tersebut.

7). Gaya Pribadi

Kritik seni dapat berdasarkan pada cara menuangkan ekspresi sang perupa dalam

Karyanya. Gaya atau aliran seni yang digeluti pada seniman bisa berupa realisme, 

naturalisme, ekspresionisme, impressionisme, dadaisme, ubisme, atau Abstrak 

(pointilisme, esensialisme, elementrisme, dsb). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Seni Budaya Penilaian Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023

Soal Penilaian Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023 Mata Pelajaran : Seni Budaya Pengajar                     : Drs. Endar S...